Sore (Sabtu, 28 July 2012) itu, sekitar jam 4.00 WIB saya, papa, mama, Stanley (adik laki-laki saya), dan irene (si bungsu) keluar dari rumah untuk menghadiri acara Syukuran atas keberhasilan melewati operasi (otak) teman SMA papa saya. Dijalan seperti biasanya kami bercanda hangat, tertawa bersama. Sampai pada akhirnya kami keluar di Tol BSD City. Tidak lama setelah kami keluar Tol BSD City sampailah kami di tempat yang kami tuju, Regal-Dimsum.
Hari sudah hampir gelap, dan para tamu satu per satu mulai berdatangan, sampai akhirnya acaranya dimulai. Kami mulai bernyanyi lagu ucapan syukur, dan berdoa. Dan secara khusus papa saya memang yang dari awal memang ditunjuk untuk memberikan ucapan-ucapan rasa syukur atas keberhasilan operasi tersebut mulai membacakan ayat-ayat Alkitab yang juga akan membantu memotivasi. Saya mendengarkan dengan baik, sampai pada akhirnya acara makan dimulai, dan seperti kebanyakan pertemuan, pasti selalu ada berbagi cerita tentang apa saja yang mereka alami selama ini.
Point-point yang saya dapatkan itu bukan pada saat acara itu berlangsung, tapi pada saat pagi ini (Minggu, 29 July 2012) ketika papa saya kembali menceritakan ulang apa saja yang sudah teman-temannya berhasil lalui. Sampai pada titik dia menceritakan kalau ada salah satu dari kerabat si empunya acara tadi malam yang sempat menangis mendengar firman yang di bacakan oleh papa saya. Iya, anaknya cancer dubur. Dan ada juga kerabat dari papa saya yang anaknya mempunyai masalah pada sistem kekebalan tubuhnya yang pada akhirnya mulai merusak bagian dalam tubuhnya, dan dalam satu bulan harus mengeluarkan uang yang sangat besar hanya untuk 'mengobati'. Dan yang terakhir operasi otak yang sudah berhasil di lewati oleh istri dari teman SMA papa saya itu.
Saya hanya berpikir betapa tidak seharusnya saya sangat bersyukur atas hidup yang saya punya sekarang. Saya mungkin tidak berlebihan materi, tapi saya masih punya papa, mama, kaka, dan adik saya. Kami (saya, Sendie, Stanley, Irene, Mami, Papi) masih di beri kesehatan yang sangat luar biasa oleh Tuhan. Iya benar, sehat itu mahal. Banyak orang yang berusaha menjadi sehat kembali dengan biaya yang tidak sedikit, melakukan berbagai operasi agar sehat kembali. Bukankah saya harusnya bersyukur? Walau saya tidak berlebihan dalam hal materi, tapi saya selalu berlebihan dalam hal cinta (dikeluarga) dan sukacita.
Pertemuan dengan teman-teman papa saya juga semakin membuat saya ingin dengan cepat bisa membahagiakan orang-orang yang ada di sekitar saya, orang-orang yang saya sayang.
Dan yang paling penting adalah UCAPAN SYUKUR yang tiada habisnya dengan kehidupan saya yang sekarang ini. Saya punya Tuhan, Keluarga, Sahabat, dan teman-teman yang ada untuk saya. Paling tidak perasaan 'sepi' yang saya rasakan sudah terbayar dengan semuanya. Thanks God, I am so grateful :)
How about yours?
Lidwina Sherley H
No comments:
Post a Comment