Monday, July 30, 2012

Aku dan Bahagiamu

Aku mencoba untuk memejamkan mataku lagi malam itu setelah aku melihat apakah ada pesan masuk darimu di ponselku, dan.. malam itu kamu menghilang tanpa pesan, lagi.
Itu sudah kedua kalinya aku terbangun hanya untuk sekedar melihat apakah ada kata-kata yang ingin kamu ucapakan hanya untuk sekedar berterimakasih karena aku telah menjadi temanmu-melepas-rindu-saat-dia-sedang-tak-bersamamu...
Senyum renyah di sudut bibirku di setiap ada pesan singkat yang masuk, tapi sayangnya itu tetap bukan kamu..
Haruskah aku yang berusaha setelah selama ini kamu yang selalu berusaha untuk membuatku menoleh ke arahmu, walaupun hanya sedikit?
Harusnya kamu tahu, bahwa sudah seberapa payah aku berusaha terbangun dan menoleh ke arahmu, dan akhirnya kamu tinggalkan 'kita' disini, di tengah jalan, di persimpangan antara 'iya' dan 'tidak' yang hanya tinggal aku ucapkan sebentar lagi...
Aku hampir saja menggerakkan kaki-kaki ku menuju ke arahmu, ke arah yang kamu bilang itu penting, untukmu.. Namun, aku melihat mu berjalan menjauh, memalingkan pandanganmu dari arahku, dan menggapai mimpimu yang lain. Mimpi yang dulu kamu bilang 'Ahh.. itu sudah tidak penting lagi sayang...'
Entah cerita apa yang salah dari diriku, ya aku memang mengulur waktu untuk 'kita', tapi semua, kamu, ya, kamu palsu.
Sesering apa kamu melepas dahaga mu dengan air madu sehingga dustamu menjadi terlalu manis di hadapanku?
Kata-kata manis yang mana yang keluar dari mulutmu yang tidak aku percaya?
Mungkin ini yang kamu sebut bahagia, bukan kamu yang tetap berusaha menggapai 'kita', tapi kamu yang berjalan sendiri, dan menggapai impianmu yang tidak terlalu penting itu lagi.
Memang kita tak kan menyatu : )


Terinspirasi dari lagu:
Harus Terpisah - Cakra Khan.



No comments:

Post a Comment